TEMPE MAMPU MEMBANTU DALAM MELAWAN COVID-19

 


Sejak 2 tahun lalu hingga sekarang dunia telah digemparkan dengan penyakit pandemic yang dikenal dengan Covid-19. Penyakit yang pertama kali ditemukan pada bulan November 2019 di Wuhan China ini dapat menular begitu cepat hanya dengan sekali kontak fisik saja dengan si penderita. Belum lagi saat ini beredar isu bahwa virus dari Covid-19 telah  bermutasi dan menghasilkan varian baru yang lebih berbahaya dari Covid-19. Tentu saja hal ini akan berdampak besar terhadap kehidupan manusia. Kini dikabarkan bahwa vaksin Covid-19 sudah ditemukan. Meskipun sudah ditemukan vaksinnya, namun hasil dari vaksin tersebut masih belum terbukti terhadap manusia. Masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk mencegah dan memutus penularan Covid-19.

Salah satu upaya yang paling penting dalam mencegah dan memutus penularan Covid -19 adalah dengan menjaga imunitas tubuh. Menjaga imunitas tubuh dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat salah satunya yaitu memakan makanan yang bergizi. Banyak orang berpendapat bahwa makanan yang bergizi cenderung memiliki rasa yang kurang enak sehingga banyak dari mereka yang lebih suka memakan makan cepat saji dari pada makanan yang sehat dan bergizi. Bagi saya boleh – boleh saja megonsumsi makanan cepat saji namun alangkah lebih baiknya jika kita mengonsumsi makanan yang bergizi apalagi dijaman pandemic ini. Kini sudah muncul teknologi – teknologi pangan yang mampu menciptakan produk pangan yang rasanya tidak kalah enak dengan makanan cepat saji namun kandungan gizinya masih tetap ada. Salah satu cotohnya yaitu teknologi fermentasi dimana proses produksi pangan dibantu dengan mikroorganisme. Menurut jurnal Masdarini (2011) produk fermentasi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan salah satunya dapat menjaga imun tubuh. Namun masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat produk fermentasi tersebut.

Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia berbahan dasar kedelai yang difermentasi. Tempe mudah ditemukan dipasar – pasar tradisional dan juga memiliki harga yang relative murah sehingga mampu dibeli oleh setiap kalangan masyarakat. Tidak hanya murah, tempe juga memberi banyak manfaat dikarenakan zat gizi yang terdapat pada tempe. Menurut Suharto dkk (2017) tempe mengandung senyawa antioksidan yaitu isoflavone sebesar 153,9 µg/g yang dihasilkan dari prosess fermentasi. Isoflavon yang terkandung pada tempe mampu meningkatkan fagositosis makrofag (Afiyata et al., 2011). Fagosistosis merupakan respon awal tubuh sebelum terbentuk imun tubuh (Widiyaningsih, 2011). Sehingga menurut saya tempe mampu menjaga dan meningkatkan imun tubuh dijaman pandemic ini. Hal ini didukung dengan pemaparan yang sudah dijeaskan.

Tidak hanya itu, bagi saya tempe juga memiliki rasa yang tidak kalah enak dengan makanan cepat saji. Tempe dapat diolah dengan berbagai cara. Kini tidak ada alasan lain untuk tidak mengonsumsi makanan yang bergizi. Munculnya tempe mampu menjawab semua pendapat masyarakat terhadap makanan yang bergizi. Tempe juga mampu menjadi alternatif untuk menjaga imun tubuh dalam menghadapi pandemic. Didukung dengan jurnal miliki Aryanta (2020) dimana  isoflavone tempe yang dapat menghentikan reaksi radikal bebas sehingga dapat menghambat masuknya toksin didalam tubuh dan juga kandungan vitamin B dalam tempe hasil dari proses fermentasi yang dapat menghambat pertumbuhan pathogen, meningkatkan imun tubuh dan sebagai antioksidan. Namun tidak baik juga bila mengonsumsi tempe secara berlebihan secara terus menerus karena dapat membuat kelebihan gizi atau nutrisi sehingga dapat merusak metabolisme yang mampu menyebabkan obesitas. Namun disisi lain tempe mampu meningkatkan dan menjaga imun tubuh dimasa pandemic apalagi jika dibarengi dengan berolahraga maka akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam menjaga imun tubuh. Selain itu, juga untuk mencegah terjadinya obesitas yang diakibatkan oleh kelebihan zat gizi.

Sumber:

Alfiyata, Noven., Sarosa, H., dan Sukmarawati, T. 2011. Pengaruh Tempe terhadap Kemampuan Fagositosis Makrofag Studi Eksperimental pada Mencit Jantan Strain Balb/c. Jurnal Sains Medika. Vol 3 No. 1: 54 – 62

Aryanta, I Wayan Redi. 2020. Manfaat Tempe Untuk Kesehatan. Jurnal Widya Kesehatan.  Vol. 2 No. 1: 44 - 50

Masdarini, Luh. 2011. Manfaat  Dan Keamanan  Makanan  Fermentasi Untuk Kesehatan (Tinjauan  Dari Aspek Ilmu Pangan). JPTK UNDIKSHA. Vol. 8 No. 1: 53 – 58

Suharto, K.F., Soetjipto, H., dan Martono, Y. 2017. Pengaruh Lama Fermentasi Tempe Terhadap Kandungan Total Senyawa Fenolik Dan Isoflavon Genistein. Jurnal Penelitian Kimia. Vol. 13 No. 2: 230-240

Widyaningsih, Enadang Nur. 2011. Peran Probiotik Untuk Kesehatan. Jurnal Kesehatan. Vol. 4 No. 1: 14-20

Komentar